IJAZAH BODONG ALIAS PALSU AKAN TERDETEKSI DI PUPNS

Program digitalisasi database pegawai negeri sipil yang gencar dilakukan Badan Kepegawaian Negara (BKN)  akan dimanfaatkan untuk membongkar mafia ijazah bodong alias palsu. Melalui e-PUPNS, BKN akan mudah mendeteki PNS yang menggunakan ijazah bodong.


“BKN saat ini telah melakukan pendataan ulang seluruh aparatur sipil di Indonesia tanpa terkecuali  menggunakan sistem online  (e-PUPNS) hingga 31 Desember mendatang. Langkah ini juga untuk menghentikan peredaran ijazah ilegal,” ungkap Kepala BKN, Bima Haria Wibowo di kantornya di Jakarta, Jumat (4/9)

Sistem e-PUPNS akan gampang melacak data yang mereka input. Jika ijazah palsu akan ketahuan melalui pendataan ulang melalui sistem online. 

"Sekarang berdasarkan amanat UU harus tulis S1-nya dari mana, apa universitasnya, tahun berapa lulus. Itu harus lengkap sehingga kita tahu ," terangnya.

"Pertama kita tahu kompetensinya, lalu bisa men-trace (menelusuri jejak) ijazahnya ini benar apa nggak sih?" sambungnya.

Dengan sistem ini,  kata dia, proses pembaruan data riwayat PNS dapat dipercaya. Untuk mengisi ini tak butuh waktu lama.  PNS bersangkutan tinggal mengisi sendiri data miliknya melalui gadget smartphone, laptop atau bahkan komputer.

Jika seluruh riwayat pendidikan dan pekerjaan secara detail sudah didapat, Bima menyebut masalah ijazah palsu bisa dihentikan.

Bima sebelumnya mengungkapkan, tahun 2003 telah ditemukan 300.000 pegawai fiktif. Saat itu negara rugi hingga Rp. 6 triliun. Kini jumlah pegawai fiktif sudah berkurang menyisakan 10.000 pegawai. Bima berharap dengan sistem e-PUPNS itu oknum-oknum PNS fiktif dapat berkurang. (had//JPG)


Share on Google Plus

About Unknown

Terima Kasih Sudah berkunjung dihalaman resmi kami, semoga dapat membantu dalam memberikan informasi kepada kita semua
    Blogger Comment
    Facebook Comment

6 komentar:

  1. Ijajahnya Asli tapi proses perkuliahannya palsu,,, gimana bisa diketahui,,,,?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banyak caranya...
      Pertama..kopertis sedang mengawasi ketat perguruan tinggi swasta..sehingga kecurangan proses perkuliahan bisa diminimalisir hingga mungkin dinihilkan
      Kedua..melalui kompetensi pegawai itu sendiri..mgkn ijazah mereka asli tp jika mereka tdk pernah menjalani proses pendidikan tinggi tentunya komoetensi yg dimiliki dibawah rata-rata

      Delete
    2. Banyak caranya...
      Pertama..kopertis sedang mengawasi ketat perguruan tinggi swasta..sehingga kecurangan proses perkuliahan bisa diminimalisir hingga mungkin dinihilkan
      Kedua..melalui kompetensi pegawai itu sendiri..mgkn ijazah mereka asli tp jika mereka tdk pernah menjalani proses pendidikan tinggi tentunya komoetensi yg dimiliki dibawah rata-rata

      Delete
    3. INI KISAH SAYA (100% NYATA) : Nama saya Listina Yuneva dan 4 Kali Gagal di Seleksi CPNS Membuatku Semakin Termotivasi dan Akhirnya saya Berhasil itu semua Berkat Bpk AIDU TAUHID.SE.SMi..(Direktur Pengadaan dan Kepangkatan) BKN PUSAT Jakarta..

      Saya awalnya tidak percaya,tapi setelah saya coba menhubungi Bpk AIDU TAUHID.SE.SMi.. dengan No.tlp: 082292299544.. akhirnya saya bisa lulus CPNS 2015. Berjubelnya peserta tes sempat membuat hati saya ciut ketika itu.

      Alhamdulillah berkat Bpk AIDU TAUHID.SE.SMi. yang banyak membantu saya, saya sekarang lulus CPNS dan SK saya akhirnya bisa keluar,itu adalah kisa nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya anda bisa,Hubungi Bpk AIDU TAUHID.SE.SMi. no HP Beliau: 082292299544 siapa tahu beliau masih bisa membantu anda untuk mewujudkan impian anda menjadi PNS.

      Saya berharap untuk ke depannya semakin banyak lagi yang bisa lulus dengan bantuan Bpk AIDU TAUHID.SE.SMi.. . Selama kita masih berusaha maka di situ pasti ada jalan.,Terima kasih...

      Delete
  2. Pegawai fiktif?? emang kampret ni perampok.. kalo ga ketauan mau sampai kapan negara rugi?

    ReplyDelete
  3. postingan menarik, sangat bermanfaat. Semoga sukses terus. Terimakasih
    info Oppo Smartphone.
    Oppo Find 5 Midnight
    Oppo Neo 3
    Oppo Find Clover
    Oppo Find Piano

    ReplyDelete